• Terima kasih kepada seluruh jamaah yang telah berbagi rezeki untuk Program Ramadhan 1446 H, Berkah Berseka. جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيرًا ||---|| Mari bergerak bersama dalam mengurangi sampah selama bulan Ramadhan 1446 H, melalui Berkah Berseka, BERsama Kurangi SampAH, Bersih Sehat Lingkungan
Senin, 1 September 2025

Kajian Sabtu, Kiat-kiat Dasar Memperoleh Bantuan Allah Serta Pertolongan Nya

Kajian Sabtu, Kiat-kiat Dasar Memperoleh Bantuan Allah Serta Pertolongan Nya
Bagikan

230820225
Kajian Subuh
Ustad KH. Drs. Anwar Nuryamin
Masjid Baitul Mukmin
Antapani Kidul

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

KIAT KIAT DASAR MEMPEROLEH BANTUAN ALLAH SERTA PERTOLONGAN NYA

Fadillah suatu surat Al qurais

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اٖلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَآءِ وَا لصَّيْفِ 
iilaafihim rihlatasy-syitaaa-i wash-shoiif

“(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.”
(QS. Quraisy 106: Ayat 2)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

فَلْيَـعْبُدُوْا رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِ 
falya’buduu robba haazal-baiit

“Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka’bah),”
(QS. Quraisy 106: Ayat 3)

Sebelum kita melakukan perjalanan adalah membaca doa perjalanan ,dan membaca ayat kursi dan surat Al Qurais.

Kita berdo meminta kepada Allah agar selalu dikuatkan keimanan,kecukupan dan kekayaan serta mencegah kekufuran.

Ibnu Abas selalu bersama Rasulullah, sekali waktu beliau berbicara kepadanya .ya Gulam jaga Allaah maka engkau akan dijaga oleh Allah, memintalah kepada Allah maka engkau akan diberi ,sesungguhnya semua rezekimu sudah tertulis di lauful mahfuz.
Ustadz Yazid bin ‘Abdul Qadir Jawas حفظه الله

عَنْ أَبِي الْعَبَّاسِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : كُنْتُ خَلْفَ النَّبِيِّ  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  يَوْمًا ، فَقَالَ «يَا غُلَامُ ! إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ : اِحْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ ، اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ ، وَإِذَا  اسْتَعَنْتَ فَاسْتَـعِنْ بِاللهِ. وَاعْلَمْ أَنَّ الْأُمَّةَ لَوِاجْتَمَعَتْ عَلىَ أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ ؛ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَ إِنِ اجْتَمَعُوْا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ ؛ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ  اللهُ عَلَيْكَ ، رُفِعَتِ الْأَقْلَامُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ».  رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ ، وَقَالَ   : حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيِحٌ.

 وَفِي رِوَايَةٍ غَيْرِ التِّرْمِذِيِّ : «اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ أَمَامَكَ ، تَعَرَّفْ إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّ ةِ. وَاعْلَمْ أَنَّ مَاأَخْطَأَكَ ؛ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَكَ ، وَمَا أَصَابَكَ ؛ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ ، وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الكَرْبِ ، وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا».

Dari Abul ‘Abbas ‘Abdullah bin ‘Abbâs Radhiyallahu anhuma , ia mengatakan, “Pada suatu hari, aku pernah dibonceng di belakang Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda, ‘Wahai anak muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: ‘Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau memohon (meminta), mohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, bahwa seandainya seluruh umat berkumpul untuk memberi suatu manfaat kepadamu, maka mereka tidak akan dapat memberi manfaat kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan Allah untukmu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk menimpakan suatu kemudharatan (bahaya) kepadamu, maka mereka tidak akan dapat menimpakan kemudharatan (bahaya) kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.’” [HR. at-Tirmidzi, dan ia berkata, “Hadits ini hasan shahîh”]

Pemahaman hadist ini, sebagai berikut:

  1. Betapa besarnya perhatian nabi kepada umatnya.
    Seluruh kehidupan nabi dipersembahkan kepada kesejahteraan umatnya.
    Sesungguhnya Rasulullah diturunkan kedunia ini,untuk memperbaiki akhlak manusia untuk semuanya menjadi Islam. Walau mereka membenci beliau sekalipun.
    Nabi itu sangat besar keinginan meregenerasi mukmin yang menjadi teladan sampaai akhir zaman nanti. Sampai sampai anak anak yang masih muda Ibnu Abbas selalu dituntun nabi menjadi anak yang Sholeh.

Nabi sangat sekali menanamkan hati para pemuda yang tertanam kecintaan yang besar kepada Allah

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

لَـقَدْ جَآءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِا لْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
laqod jaaa-akum rosuulum min angfusikum ‘aziizun ‘alaihi maa ‘anittum hariishun ‘alaikum bil-mu-miniina ro-uufur rohiim

“Sungguh, telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.”
(QS. At-Taubah 9: Ayat 128)

فَاِ نْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۗ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ
fa ing tawallau fa qul hasbiyallohu laaa ilaaha illaa huw, ‘alaihi tawakkaltu wa huwa robbul-‘arsyil-‘azhiim

“Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung.””
(QS. At-Taubah 9: Ayat 129)

Apabila kecintaan Allah sudah tertanam dalam diri pemuda maka akan menimbulkan jiwa patriotik ,dia akan berani mengatakan yang Hak dan tidak takut dicela,serta akan menolak yang salah.

  1. Ibnu Abbas menyampaikan boleh bangga kalau kita berjumpa dengan orang Sholeh seperti rasulullah.membuat kita dapat membedakan mana batu mana intan ,sehingga beliau menceritakan tentang sekali waktu pernah diajak naik unta bersamaan nabi.ibnu Abbas menceritakan kepada para sahabat kebahagiannya dapat bersama sama dengan Rasulullah.

Semoga kecintaan kita terhadap Allah dan Rasullullah tidak pernah pudar sampai akhir hayat nanti
Aamiin ya rabb

SebelumnyaKajian Senin, Sebab - sebab Menerima WarisSesudahnyaKajian Ahad, Mengkaji QS. An-Nisa Ayat 29