Kajian Jum’at, Allah Maha Mendengar (As-sami’)


01082025
Kajian Subuh
Ust Husna Husyaba, M.Hum.
Masjid Baitul Mukmin
Antapani Kidul
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Allah Maha Mendengar
(As-sami’)
Dalam Alquran terdapat 45 kali kata as-sami’ disebut diantaranya beberapa berikut ini.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَاِ ذْ يَرْفَعُ اِبْرٰهٖمُ الْقَوَا عِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَاِ سْمٰعِيْلُ ۗ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
wa iz yarfa’u ibroohiimul-qowaa’ida minal-baiti wa ismaa’iil, robbanaa taqobbal minnaa, innaka angtas-samii’ul-‘aliim
“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 127)
Nabi Ibrahim berdoa luar biasa dalam meminta dan berdoa kepada Allah dengan memaksa untuk diterima oleh Allah doa beliau.
Beliau berdoa dengan sangat sungguh sungguh dengan rabbana taqabbalmina innaka antasami’ul azim.
Imam ar-Razi menjelaskan tentang ayat ini sebagai berikut:
Orang bijak mengatakan perbedaan antara Al Qabul dengan Al taqabul.
Sungguh Allah taqabul itu merupakan ungkapan dari bersungguh sungguh.
Nabi Ibrahim berdoa dengan sifat Allah yang maha mendengar maha mengetahui seolah-olah Nabi Ibrahim masih kurang amalannya.
Rasullullah juga mengatakan sifat Allah ini kepada kaum kafir kurais .
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
قُلْ اَ تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَا لَا يَمْلِكُ لَـكُمْ ضَرًّا وَّلَا نَفْعًا ۗ وَا للّٰهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
qul a ta’buduuna ming
duunillaahi maa laa yamliku lakum dhorrow wa laa naf’aa, wallohu huwas-samii’ul-‘aliim
“Katakanlah (Muhammad), “Mengapa kamu menyembah yang selain Allah, sesuatu yang tidak dapat menimbulkan bencana kepadamu dan tidak (pula) memberi manfaat?” Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”
(QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 76)
Awal kita lahir pertama yang berfungsi adalah pendengaran sehingga menurunkan sifat Allah yang Maha Mendengar.
Allah Maha Mengetahui, Maha Mendengar dan Maha Mengetahui sehingga Allah yang Maha Mengabulkan doa.
Sebab itu HR Ahmad menyatakan:
Ya Allah aku berlindung kepada Mu dari perkataan yang tidak didengar.
Maknanya adalah diijabah Allah.
Beberapa faedah yang dapat diambil, diantaranya:
- Menetapkan sifat Maha Mendengar sehingga apa pun doa manusia akan didengar.
- Maka berdoalah dengan lirih
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اُدْعُوْا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَّخُفْيَةً ۗ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَ
ud’uu robbakum tadhorru’aw wa khufyah, innahuu laa yuhibbul-mu’tadiin
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”
(QS. Al-A’raf 7: Ayat 55)
- Seorang hamba yg mengenal Allah as sami’ akan menjaga segala katanya bahkan bisikan hati manusia .
Rasulullah pernah mengatakan satu kata dapat menjatuhkan dirinya kedalam api neraka.
Menjaga lisan itu lebih berat dari pada menjaga dinar dan dirham.
Demi Allah tidak ada sesuatu yang paling membutuhkan kepada lamanya penjara dari pada lisan ini.
Takutlah kita kepada lisan kita yang akan kita ucapkan kepada manusia lain.
Semoga Allah memberi kekuatan untuk kita menjaga lisan dan hati ini dari sakwa sangka dan perkataan yang buruk, aamiin ya rabb.