Kajian Rabu, Kunci menuju Bahagia


27082025
Kajian Subuh
Ust. Syofi Al hafiz
Masjid Baitul Mukmin
Antapani Kidul
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Subuh ini kita menjalankan ketaqwaan yang masih dapat melaksanakan sholat subuh dan talabul ilmu.
Sabda rasulullah, ya Allah berikanlah kepada umatku kemuliaan pada waktu khusus di subuh.
Apabila umatku sholat subuh lalu mereka berzikir sampai terbitnya timbulnya israq, lalu sholat syurruq maka sama dengan haji yang sempurna.
Ketika orang orang melaksanakan majelis ilmu maka malaikat memohon Rahmat untuk menyelimuti orang orang tersebut.
Ilmu seperti binatang buruan dan menulis itu adalah cara mengikatnya. Ilmu datang dari Allah semoga terpatri dalam hati kita
Tip hidup berbahagia, yaitu:
Kebahagian bukan tujuan hidup tetapi harapan agar dapat melaksanakan ibadah menuju akhirat.
Keluarga yang bahagia adalah tempat kembali mendapatkan kasih sayang. Merupakan wujud sifat Allah Rahman dan rahim.
Kenapa didalam keluarga tidak mendapatkan kebahagian mungkin karena panduanya salah.
Rasulullah mengatakan:
- Allah akan melapangkan hidup seseorang apabila didasarkan kepada ilmu.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا قِيْلَ لَـكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَا فْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَـكُمْ ۚ وَاِ ذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَا نْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ ۙ وَا لَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍ ۗ وَا للّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
yaaa ayyuhallaziina aamanuuu izaa qiila lakum tafassahuu fil-majaalisi fafsahuu yafsahillaahu lakum, wa izaa qiilangsyuzuu fangsyuzuu yarfa’illaahullaziina aamanuu mingkum wallaziina uutul-‘ilma darojaat, wallohu bimaa ta’maluuna khobiir
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al-Mujadilah 58: Ayat 11)
Hadist Rasulullah:
تَعَلَّمُوْاوَعَلِّمُوْاوَتَوَاضَعُوْالِمُعَلِّمِيْكُمْ وَلَيَلَوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ ( رَواهُ الطَّبْرَانِيْ)
“Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu. (HR Tabrani).
Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبِ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ حَتَّى يَرْجِعَ
“Barang siapa keluar dalam rangka menuntut ilmu, maka dia berada di jalan Allah sampai ia kembali.”
Batasan kesenangan itu adalah bosan, sehingga ada urusan akhirat yang membuat manusia mendapatkan kebahagian yang utuh dan tidak berakhir.
Mata kita tidak akan pernah didunia membayangkan keindahan, kedengaran dan kebahagian yang ada di surga.
Rasulullah menjadikan sholat sebagai istirahat didunia ini. Dan mendapatkan ketenangan hidup.
Kita akan merasakan kebahagian dalam sholat adalah yang melakukannya dengan ilmunya.
Sekiranya melaksanakan sholat sesuai dengan tuntunan Rasulullah maka semua masalah didunia akan selesai.
Jadi ilmu adalah sangat menentukan ibadah yang kita laksanakan.
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seorang manusia meninggal, terputuslah amalnya, kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang berdoa untuknya.” (HR. Muslim).
بِأَجْنِحَتِهَا، ثُمَّ يَرْكَبُ بَعْضُهُ بَعْضًا حَتَّى يَبْلُغُوا السَّمَاءَ الدُّنْيَا مِنْ حُبِّهِمْ لِمَا يَطْلُبُ
“Selamat datang wahai penuntut ilmu. Sesungguhnya penutup ilmu benar-benar ditutupi para Malaikat dan dinaungi dengan sayap-sayapnya. Kemudian mereka saling bertumpuk-tumpuk hingga mencapai langit dunia (langit paling dekat dari bumi), karena kecintaan mereka (Malaikat) kepada ilmu yang dipelajarinya.” (Shahih: HR. Ath-Thabrani no. 7347 dalam Al-Mu’jam Al-Kabir).
- Akan bahagia orang yang mampu menginfakan kelebihan hartanya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَمَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَا لَهُمُ ابْتِغَآءَ مَرْضَا تِ اللّٰهِ وَ تَثْبِيْتًا مِّنْ اَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِۢرَبْوَةٍ اَصَا بَهَا وَا بِلٌ فَاٰ تَتْ اُكُلَهَا ضِعْفَيْنِ ۚ فَاِ نْ لَّمْ يُصِبْهَا وَا بِلٌ فَطَلٌّ ۗ وَا للّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
wa masalullaziina yungfiquuna amwaalahumubtighooo-a mardhootillaahi wa tasbiitam min angfusihim kamasali jannatim birobwatin ashoobahaa waabilung fa aatat ukulahaa dhi’faiin, fa il lam yushib-haa waabilung fa tholl, wallohu bimaa ta’maluuna bashiir
“Dan perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya untuk mencari rida Allah dan untuk memperteguh jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buah-buahan dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka embun (pun memadai). Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 265)
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
لِيُنْفِقْ ذُوْ سَعَةٍ مِّنْ سَعَتِهٖ ۗ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهٗ فَلْيُنْفِقْ مِمَّاۤ اٰتٰٮهُ اللّٰهُ ۗ لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا مَاۤ اٰتٰٮهَا ۗ سَيَجْعَلُ اللّٰهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُّسْرًا
liyungfiq zuu sa’atim ming sa’atih, wa mang qudiro ‘alaihi rizquhuu falyungfiq mimmaaa aataahulloh, laa yukallifullohu nafsan illaa maaa aataahaa, sayaj’alullohu ba’da ‘usriy yusroo
“Hendaklah orang yang mempunyai keluasan memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang terbatas rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak membebani seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang diberikan Allah kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan setelah kesempitan.”
(QS. At-Talaq 65: Ayat 7)
Amal yang makbul menurut Rasulullah adalah setiap kalimat dari mulutnya selalu bermanfaat dan memberi makan kepada seseorang.
Semoga kita dapat mengamalkan ilmu yang bermanfaat dan kelebihan harta kita untuk mendatangkan kebahagian hidup dunia dan akhirat
Aamiin ya rabb




