• Terima kasih kepada seluruh jamaah yang telah berbagi rezeki untuk Program Ramadhan 1446 H, Berkah Berseka. جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيرًا ||---|| Mari bergerak bersama dalam mengurangi sampah selama bulan Ramadhan 1446 H, melalui Berkah Berseka, BERsama Kurangi SampAH, Bersih Sehat Lingkungan
Kamis, 17 Juli 2025

KAJIAN SENIN, HADIRNYA MATA AIR BERKAH

KAJIAN SENIN, HADIRNYA MATA AIR BERKAH
Bagikan

05052025
Kajian Subuh
Ust.Drs.Usyin Artiyasa
Masjid Baitul Mukmin
Antapani Kidul

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

HADIRNYA MATA AIR BERKAH
Air yang memberkahi

Lentera hati itu sangat penting diasah
Dalam Alquran sering disuruh fangsur (perhatikanlah) apa yang sudah terjadi.
Sehingga akan menghasilkan nilai.

Rasulullah selalu melakukan sesuatu dengan berhati hati agar umatnya memperhatikan dan menjadi hukum bagi umatnya.

Peristiwa sebelum Rasulullah diangkat menjadi rasul.
Abdulmutalib diperintahkan oleh Allah agar menggali sumur zamzam yang sejak dulu ditimbun oleh Bani zurhum,karena kebencian sehingga hilang jejak sumur zamzam.
Ketika berhasil menggali sumur zamzam mendapatkan pedang dan rantai kabbah.
Ada emas dan perak .ini hasil dari mimpi yang diturunkan Allah.
Abdulmutalib orang yang berhak mengelola air zamzam.

Dalam sahih Bukhari air zamzam adalah hasil usaha hajar mencari air setelah ditinggal oleh nabi Ibrahim di lembah bakah, berlari dari bukit Safa ingin menemukan orang atau air untuk minum Ismael ,sampai 7 hajar bolak balik antara Safa dan marwa.akhirnya beliau mendengar suara maka kembali ketempat Ismail berkat batuan malaikat Jibril menancapkan sayapnya didekat dengkul Ismail, maka tercipta oase air yang disebut sumur zamzam.

Imam Bukhari mengatakan proses penemuan air zamzam ini akan berubah jadi salah satu wajib haji berupa sai.

Saat nabi Ibrahim sampai dibalik bukit Safa beliau berdoa kepada Allah agar anak dan istrinya diselamatkan dan diberi keberkahan sesuai

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

رَبَّنَاۤ اِنِّيْۤ اَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِيْ بِوَا دٍ غَيْرِ ذِيْ زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ ۙ رَبَّنَا لِيُقِيْمُوْا الصَّلٰوةَ فَا جْعَلْ اَ فْـئِدَةً مِّنَ النَّا سِ تَهْوِيْۤ اِلَيْهِمْ وَا رْزُقْهُمْ مِّنَ الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ
robbanaaa inniii askangtu ming zurriyyatii biwaadin ghoiri zii zar’in ‘ingda baitikal-muharromi robbanaa liyuqiimush-sholaata faj’al af-idatam minan-naasi tahwiii ilaihim warzuq-hum minas-samarooti la’allahum yasykuruun

“Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan sholat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.”
(QS. Ibrahim 14: Ayat 37)

Ikhtiar Ummu Ismail menemukan air zamzam termaaktub dalam Alquran
Al-Baqarah 155,156,157,158

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَلَـنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَـوْفِ وَا لْجُـوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ نْفُسِ وَا لثَّمَرٰتِ ۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ 
wa lanabluwannakum bisyai-im minal-khoufi wal-juu’i wa naqshim minal-amwaali wal-angfusi was-samaroot, wa basysyirish-shoobiriin

“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 155)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اِنَّ الصَّفَا وَا لْمَرْوَةَ مِنْ شَعَآئِرِ اللّٰهِ ۚ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ اَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَا حَ عَلَيْهِ اَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِمَا ۗ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا ۙ فَاِ نَّ اللّٰهَ شَا كِرٌ عَلِيْمٌ
innash-shofaa wal-marwata ming sya’aaa-irillaah, fa man hajjal-baita awi’tamaro fa laa junaaha ‘alaihi ay yaththowwafa bihimaa, wa mang tathowwa’a khoirong fa innalloha syaakirun ‘aliim

“Sesungguhnya Safa dan Marwah merupakan sebagian syiar (agama) Allah. Maka barang siapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 158)

Faedah dan Ibroh syirah:

  1. Mimpi benar (ru’yatul haq)
    Merupakan bagian yang penting terjadi akibat ijin Allah

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَا لَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْۤ اَرٰى فِى الْمَنَا مِ اَنِّيْۤ اَذْبَحُكَ فَا نْظُرْ مَا ذَا تَرٰى ۗ قَا لَ يٰۤاَ بَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِيْۤ اِنْ شَآءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ
fa lammaa balagho ma’ahus-sa’ya qoola yaa bunayya inniii aroo fil-manaami anniii azbahuka fangzhur maazaa taroo, qoola yaaa abatif’al maa tu-maru satajiduniii ing syaaa-allohu minash-shoobiriin

“Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.””
(QS. As-Saffat 37: Ayat 102)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

قَدْ صَدَّقْتَ الرُّءْيَا ۚ اِنَّا كَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ
qod shoddaqtar-ru-yaa, innaa kazaalika najzil-muhsiniin

“Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.” Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.”
(QS. As-Saffat 37: Ayat 105)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اِذْ قَا لَ يُوْسُفُ لِاَ بِيْهِ يٰۤاَ بَتِ اِنِّيْ رَاَ يْتُ اَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَّا لشَّمْسَ وَا لْقَمَرَ رَاَ يْتُهُمْ لِيْ سٰجِدِيْنَ
iz qoola yuusufu li-abiihi yaaa abati innii ro-aitu ahada ‘asyaro kaukabaw wasy-syamsa wal-qomaro ro-aituhum lii saajidiin

“(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, “Wahai Ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.””
(QS. Yusuf 12: Ayat 4)

  1. Dengan adanya Air Zamzam merupakan anugrah yang sangat luar biasa untuk jazirah arab
    Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

رَبَّنَاۤ اِنِّيْۤ اَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِيْ بِوَا دٍ غَيْرِ ذِيْ زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ ۙ رَبَّنَا لِيُقِيْمُوْا الصَّلٰوةَ فَا جْعَلْ اَ فْـئِدَةً مِّنَ النَّا سِ تَهْوِيْۤ اِلَيْهِمْ وَا رْزُقْهُمْ مِّنَ الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ
robbanaaa inniii askangtu ming zurriyyatii biwaadin ghoiri zii zar’in ‘ingda baitikal-muharromi robbanaa liyuqiimush-sholaata faj’al af-idatam minan-naasi tahwiii ilaihim warzuq-hum minas-samarooti la’allahum yasykuruun

“Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan sholat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.”
(QS. Ibrahim 14: Ayat 37)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اِنَّ اَوَّلَ بَيْتٍ وُّضِعَ لِلنَّا سِ لَـلَّذِيْ بِبَكَّةَ مُبٰرَكًا وَّهُدًى لِّلْعٰلَمِيْنَ 
inna awwala baitiw wudhi’a lin-naasi lallazii bibakkata mubaarokaw wa hudal lil-‘aalamiin

“Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam.”
(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 96)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَاِ ذْ قَا لَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا بَلَدًا اٰمِنًا وَّا رْزُقْ اَهْلَهٗ مِنَ الثَّمَرٰتِ مَنْ اٰمَنَ مِنْهُمْ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ ۗ قَا لَ وَمَنْ كَفَرَ فَاُ مَتِّعُهٗ قَلِيْلًا ثُمَّ اَضْطَرُّهٗۤ اِلٰى عَذَا بِ النَّا رِ ۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ‏
wa iz qoola ibroohiimu robbij’al haazaa baladan aaminaw warzuq ahlahuu minas-samarooti man aamana min-hum billaahi wal-yaumil-aakhir, qoola wa mang kafaro fa umatti’uhuu qoliilang summa adhthorruhuuu ilaa ‘azaabin-naar, wa bi-sal-mashiir

“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Mekah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian,” Dia (Allah) berfirman, “Dan kepada orang yang kafir akan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 126)

  1. Logika manusia sering mengikuti asas kausualitas.tapi fakta yang muncul seringkali tidak sesuai dengan yang diinginkan.apa yang terjadi pada Ummu Ismail adalah salah satu penyimpangan yang terjadi dari alur pikiran kausualitas tersebut.Seorang mukmin wajib yakin dengan konsep qadarullah.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

مَا كَا نَ عَلَى النَّبِيِّ مِنْ حَرَجٍ فِيْمَا فَرَضَ اللّٰهُ لَهٗ ۗ سُنَّةَ اللّٰهِ فِى الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلُ ۗ وَكَا نَ اَمْرُ اللّٰهِ قَدَرًا مَّقْدُوْرًا 
maa kaana ‘alan-nabiyyi min harojing fiimaa farodhollohu lah, sunnatallohi fillaziina kholau ming qobl, wa kaana amrullohi qodarom maqduuroo

“Tidak ada keberatan apa pun pada Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah Allah pada nabi-nabi yang telah terdahulu. Dan ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku,”
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 38)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنٰهُ بِقَدَرٍ
innaa kulla syai-in kholaqnaahu biqodar

“Sungguh, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.”
(QS. Al-Qamar 54: Ayat 49)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَاِ نْ مِّنْ شَيْءٍ اِلَّا عِنْدَنَا خَزَآئِنُهٗ وَمَا نُنَزِّلُهٗۤ اِلَّا بِقَدَرٍ مَّعْلُوْمٍ
wa im ming syai-in illaa ‘ingdanaa khozaaa-inuhuu wa maa nunazziluhuuu illaa biqodarim ma’luum

“Dan tidak ada sesuatu pun, melainkan pada sisi Kamilah khazanahnya; Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu.”
(QS. Al-Hijr 15: Ayat 21)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَاَ رْسَلْنَا الرِّيٰحَ لَوَا قِحَ فَاَ نْزَلْنَا مِنَ السَّمَآءِ مَآءً فَاَ سْقَيْنٰكُمُوْهُ ۚ وَمَاۤ اَنْتُمْ لَهٗ بِخٰزِنِيْنَ
wa arsalnar-riyaaha lawaaqiha fa angzalnaa minas-samaaa-i maaa-ang fa asqoinaakumuuh, wa maaa angtum lahuu bikhooziniin

“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan (air) itu, dan bukanlah kamu yang menyimpannya.”
(QS. Al-Hijr 15: Ayat 22)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

ٱلَّذِيْ لَهٗ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَّلَمْ يَكُنْ لَّهٗ شَرِيْكٌ فِى الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهٗ تَقْدِيْرًا
allazii lahuu mulkus-samaawaati wal-ardhi wa lam yattakhiz waladaw wa lam yakul lahuu syariikung fil-mulki wa kholaqo kulla syai-ing fa qoddarohuu taqdiiroo

“yang memiliki kerajaan langit dan Bumi, tidak mempunyai anak, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(Nya), dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat.”
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 2)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اِذْ اَنْتُمْ بِا لْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِا لْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَ الرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْ ۗ وَلَوْ تَوَا عَدْتُّمْ لَا خْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِ ۙ وَلٰـكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَا نَ مَفْعُوْلًا ۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍ ۗ وَاِ نَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌ 
iz angtum bil-‘udwatid-dun-yaa wa hum bil-‘udwatil-qushwaa war-rokbu asfala mingkum, walau tawaa’attum lakhtalaftum fil-mii’aadi wa laakil liyaqdhiyallohu amrong kaana maf’uulal liyahlika man halaka ‘am bayyinatiw wa yahyaa man hayya ‘am bayyinah, wa innalloha lasamii’un ‘aliim

“(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui,”
(QS. Al-Anfal 8: Ayat 42)

Semoga kita mendapat kesempatan untuk mengunjungi lokasi air berkah
Aamiin ya rabb

SebelumnyaKajian Ahad, Hutang PiutangSesudahnyaPERBAIKI HUBUNGAN MU DENGAN ALLAH