• Terima kasih kepada seluruh jamaah yang telah berbagi rezeki untuk Program Ramadhan 1446 H, Berkah Berseka. جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيرًا ||---|| Mari bergerak bersama dalam mengurangi sampah selama bulan Ramadhan 1446 H, melalui Berkah Berseka, BERsama Kurangi SampAH, Bersih Sehat Lingkungan
Senin, 1 September 2025

Kajian Senin, Kajian Siroh an Nabiyah

Kajian Senin, Kajian Siroh an Nabiyah
Bagikan

25082025
Kajian Subuh
Ustad Drs. Usyin Artyasa
Masjid Baitul Mukmin
Antapani Kidul

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Kajian Siroh an Nabiyah

Hidup bertabur sifat mulia karena hati selalu terjaga

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ اَنْۢبَآءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهٖ فُؤَادَكَ ۚ وَجَآءَكَ فِيْ هٰذِهِ الْحَـقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَّذِكْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ
wa kullan naqushshu ‘alaika min ambaaa-ir-rusuli maa nusabbitu bihii fu-aadaka wa jaaa-aka fii haazihil-haqqu wa mau’izhotuw wa zikroo lil-mu-miniin

“Dan semua kisah rasul-rasul, Kami ceritakan kepadamu (Muhammad), agar dengan kisah itu Kami teguhkan hatimu; dan di dalamnya telah diberikan kepadamu (segala) kebenaran, nasihat, dan peringatan bagi orang yang beriman.”
(QS. Hud 11: Ayat 120)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

لَقَدْ كَا نَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَا نَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَا لْيَوْمَ الْاٰ خِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًا 
laqod kaana lakum fii rosuulillaahi uswatun hasanatul limang kaana yarjulloha wal-yaumal-aakhiro wa zakarolloha kasiiroo

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 21)

Cobaan berat itu adalah saat kita diberi kekayaan dan kenikmatan oleh Allah.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَ اِذْ اَخَذَ رَبُّكَ مِنْۢ بَنِيْۤ اٰدَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَ اَشْهَدَهُمْ عَلٰۤى اَنْفُسِهِمْ ۚ اَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۗ قَا لُوْا بَلٰى  ۛ  شَهِدْنَا  ۛ  اَنْ تَقُوْلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اِنَّا كُنَّا عَنْ هٰذَا غٰفِلِيْنَ 
wa iz akhoza robbuka mim baniii aadama ming zhuhuurihim zurriyyatahum wa asy-hadahum ‘alaaa angfusihim, a lastu birobbikum, qooluu balaa syahidnaa, ang taquuluu yaumal-qiyaamati innaa kunnaa ‘an haazaa ghoofiliin

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini,”
(QS. Al-A’raf 7: Ayat 172)

Sebetulnya saat awal kita diawalnya mempunyai ruh tauhid, ditengah tengahnya yang sangat berat Allah akan mencobai dengan kesenangan maupun dengan kesengsaraan.

Selama 13 tahun Rasulullah dimekah selalu ditentennallah dengan ayat ayat untuk menguatkan. Tauhid.

Perjanjian damai saat perang fijar kesepakatan tidak seorang pun dari penduduk mekah.

Siapapun yang teraniaya mereka sepakat untuk berdiri dipihaknya ,terhadap siapapun yang zalim,perbuatan zalimnya harus dibalas kaan atas diri orang zalim itu.

Perjanjian ini dihadiri oleh Rasulullah.

Abdullah bin jud’an adalah orang baik yang menginginkan menginisiasi perjanjian perdamaian dikota Mekkah.

Selama masa remaja Rasul beliau terjaga dari perbuatan buruk, sehingga terhindar dari kecenderungan mengikuti kebiasaan jahiliyah yang hanya mencari dunia.

Dua kali Rasulullah mencoba melihat keduniaan namun dijaga Allah agar tidak melihatnya.

Beliau adalah sosok unggul, dengan pemikiran yang tepat, pandangan yang lurus, kecerdasan yang sangat baik, berfikir orisinal, lebih suka berdiam diri untuk observasi, memusatkan pikiran dan menggali kebenaran.

Pernah beliau lupa saat sholat ashar 2 rakaat ,lalu beliau sujud syahwi 2 kali untuk mengganti kelupaan tersebut.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ اَحْسَنَهٗ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ هَدٰٮهُمُ اللّٰهُ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمْ اُولُوا الْاَ لْبَا بِ
allaziina yastami’uunal-qoula fa yattabi’uuna ahsanah, ulaaa-ikallaziina hadaahumullohu wa ulaaa-ika hum ulul-albaab

“(yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal sehat.”
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 18)

Ada 2 karakter orang yang Abbad, yaitu:

  1. selalu siap mendengarkan kalam Allah,
  2. mengikuti sifat akhsan.

Beliau Rasulullah tidak pernah makan daging yang disembelih untuk berhala, tidak pernah minum khamar, Allah menjaga beliau agar hatinya selalu bersih.

Pemberian irhas samaa dengan mukjizat terjadi sebelum menjadi rasul.
Irhas dalam kontek Islam adalah tanda-tanda kenabian berupa kejadian luar biasa yg ditunjukan sebelum diangkat sebelum menjadi nabi

Singkatnya irhas adalah kejadian istimewa atau keajaiban yang dialami oleh calon nabi.

Contoh irhas, diantaranya:
– Isa ibn Maryam berbicara saat masih dalam buaian
– Pembelahan dada rasullullah

  1. Usia muda dan kerentanan kemaksiatan, karena itu Rasulullah menitipkan secara khusus menjaga keturunannya

Rasulullah terjaga dari kecenderungan keburukan saat remaja.

Dzurriyah untuk menggambarkan dua kemungkinan yang terjadi disetiap keluarga thoyibah dan dhiafan

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

هُنَا لِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهٗ ۚ قَا لَ رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَآءِ
hunaalika da’aa zakariyyaa robbah, qoola robbi hab lii mil ladungka zurriyyatang thoyyibah, innaka samii’ud-du’aaa

“Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”
(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 38)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

يٰيَحْيٰى خُذِ الْكِتٰبَ بِقُوَّةٍ ۗ وَاٰ تَيْنٰهُ الْحُكْمَ صَبِيًّا 
yaa yahyaa khuzil-kitaaba biquwwah, wa aatainaahul-hukma shobiyyaa

“”Wahai Yahya! Ambillah (pelajarilah) Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh.” Dan Kami berikan hikmah kepadanya (Yahya) selagi dia masih kanak-kanak,”
(QS. Maryam 19: Ayat 12)

وَّحَنَا نًـا مِّنْ لَّدُنَّا وَزَكٰوةً ۗ وَّكَا نَ تَقِيًّا 
wa hanaanam mil ladunnaa wa zakaah, wa kaana taqiyyaa

“dan (Kami jadikan) rasa kasih sayang (kepada sesama) dari Kami dan bersih (dari dosa). Dan dia pun seorang yang bertakwa,”
(QS. Maryam 19: Ayat 13)

وَسَلٰمٌ عَلَيْهِ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوْتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيًّا
wa salaamun ‘alaihi yauma wulida wa yauma yamuutu wa yauma yub’asu hayyaa

“Dan kesejahteraan bagi dirinya pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali.”
(QS. Maryam 19: Ayat 15)

وَا ذْكُرْ فِى الْـكِتٰبِ مَرْيَمَ ۘ اِذِ انْتَبَذَتْ مِنْ اَهْلِهَا مَكَا نًا شَرْقِيًّا 
wazkur fil-kitaabi maryam, izingtabazat min ahlihaa makaanang syarqiyyaa

“Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Maryam di dalam Kitab (Al-Qur’an), (yaitu) ketika dia mengasingkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur (Baitulmaqdis),”
(QS. Maryam 19: Ayat 16)

Jangan memperturutkan perut dan kebiasaan buruk lainnya, jaga anak-anak kita dari kebiasaan buruk tersebut dan ajarkan bagaimana Rasulullah waktu remaja dari cerita Sirah nabibiyah.
Aamiin ya rabb

SebelumnyaKajian Ahad, Mengkaji QS. An-Nisa Ayat 29SesudahnyaKajian Rabu, Kunci menuju Bahagia